Manado

Habiskan 5 Miliar, “Jalan-Jalan” DPRD Mubasir

Ilustrasi
Ilustrasi

Manado, KabarKawanua -Kebiasaan anggota DPRD Kota Manado untuk keluar daerah dengan balutan kunjungan kerja atau studi banding, ternyata memakan banyak sekali anggaran.

Tak tanggung-tanggung, angka fantastis akan ditemukan untuk membiayai ‘kaki gatal’ para legislator Manado ini. Selang 3 bulan di tahun 2018 ini, biaya untuk perjalanan keluar daerah yang dilakukan oleh 40 legislator Manado ini diprediksi telah menyentuh angka Rp5 milliar.

Angka Rp5 milliar ini sendiri adalah angka yang paling terkecil dengan asumsi perjalanan untuk biaya ongkos pesawat pergi pulang sebesar Rp5 juta per orang untuk 40 legislator. Sementara untuk penginapan yang biasanya 3 hari pelaksanaan kunjungan kerja diambil terendah yakni Rp6 juta per orang.

Sementara, untuk uang transportasi dan uang makan yang juga dibekali kepada anggota DPRD Manado, dengan asumsi per hari sebesar Rp1juta dengan waktu perjalanan 3 hari yakni Rp3 Juta.

Jika ditotal, untuk sekali perjalanan keluar daerah, masing-masing anggota DPRD Manado akan menghabiskan anggaran Rp14 juta. Dengan demikian, sekali perjalan untuk 40 anggota dewan mencapai Rp560 juta.

Pantauan sejumlah pewarta di kantor DPRD Kota Manado, selang januari hingga maret 2018 ini, para anggota DPRD telah melakoni 9 kali perjalanan dinas, dimana setiap bulannya ada 3 kali keberangkatan yang dilakukan.

Dengan demikian, dari total Rp560 juta per keberangkatan dikalikan 9 kali perjalanan yang telah dilaksanakan, maka akan ditemukan angka Rp5 miliar lebih.

Aktivis muda Kota Manado, Arie Setiawan mengaku jika perjalan dinas yang dilakukan para anggota DPRD Kota Manado walaupun dibingkai dengan aturan yang memperbolehkan, alangkah baiknya tidak dilaksanakan mengingat kondisi Kota Manado yang justru rawan masalah.

“Kunker yang dilakukan DPRD Kota Manado, sampai saat ini masih belum terlihat ada manfaatnya, atau dengan kata lain mubasir. Coba anggaran kunker yang begitu besar tersebut dianggarkan untuk mengeruk sungai yang mulai dangkal sehingga banjir tidak selalu terjadi. Atau membuat saluran drainase yang lebih baik,” kata Arie.

Sementara, Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Kota Manado, Constantine Doally kepada sejumlah wartawan mengaku jika dirinya belum menghitung secara rinci berapa jumlah anggaran yang telah terpakai untuk perjalanan dinas dari DPRD Kota Manado.

“Saya butuh melihat dan menghitung kembali data-data tersebut,” kata Doally sembari mengatakan jika perjalan dinas dan kunjungan kerja dibalut dengan aturan yang jelas. (anki) 

Advertisement