Manado, KabarKawanua – Video sejumlah ketua Pengurus Kecamatan dan ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Manado, Lily Binti, dikeluarkan dari ruangan Musyawarah Daerah ke X, DPD II Partai Golkar Kota Manado, Kamis (27/8) malam, menjadi perhatian publik.
Akan hal itu, Meikel Stif Maringka, ketua panitia pelaksana Musda angkat bicara dan menjelaskan, apa yang sebenarnya terjadi.
“Selaku ketua panitia yang harus meluruskan hal ini. Selesai pembukaan Musda, seluruh yang ada diruangan diminta keluar karena akan dilakukan clear area. Karena untuk memasuki ruang Musda, akan dilakukan registrasi dulu, karena saat pembukaan, terbuka untuk umum. Sedangkan ketua harian DPD I dan PLT ketua DPD II juga diminta keluar. Jadi tidak benar hanya Lily Binti dan kawan-kawan lainnya yang disuruh meninggalkan ruangan,” kata Maringka.
Lebih lanjut dijelaskannya, terkait adu pendapat sehingga menyebabkan salah satu kader Golkar terpaksa diangkat keluar ruangan, dikarenakan sejumlah orang yang mengikuti acara pembukaan Musda, tidak bersedia meninggalkan ruangan itu.
“Selain clear area untuk dilakukan registrasi peserta Musda, tim Satgas Covid saat itu datang ke lokasi Musda untuk melakukan penyemprotan desinfektan. Tapi saat itu, beberapa kader Golkar yang mengikuti pembukaan Musda, tidak mau keluar. Bahkan berteriak-teriak. Padahal ketua harian Golkar Sulut, bung James Arthur Kojongian sudah mencoba menenangkan dan meminta agar menyampaikan pendapat secara santun,” tutur dia.
Maringka yang juga Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Manado itu mengajak seluruh kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin untuk tetap solid dan mempererat persaudaraan.
“Apa yang terjadi saat Musda merupakan dinamika dalam ber Musda. Sudahi yang sudah lewat, mari kita bergandengan tangan untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kota Manado. Mari Torang menangkan CEP for Sulut,” ajak Maringka. (red)