Manado, KabarKawanua – Data perkembangan kasus Covid-19 di Sulut memang menunjukan tren positif. Meski begitu, hal tersebut bukan berarti Covid-19 telah berhasil dikalahkan.
Ini diutarakan Politisi cantik asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jurani Rurubua, dimana menurutnya, tren positif ini belum bisa menjadi jaminan, karena kenyataannya keberadaan virus Covid-19 masih terus berlanjut.
“Para ahli kesehatan masih terus mendorong semua pihak terutama pemerintah, untuk tetap mewaspadai virus ini. Artinya, kerja keras melawan corona tidak boleh berhenti, karena informasi tren perkembangan kasusnya yang dianggap menurun itu,” tutur Rani akrab disapa.
Rani juga mempertanyakan, kebijakan new normal yang saat ini diberlakukan, terutama pembatasan jam operasional, yang mana menurutnya keputusan yang diambil pemerintah tersebut positif tapi bukan merupakan solusi, serta menjadi sorotan di tengah masyarakat.
“Kita bisa menganggap, bahwa pemerintah punya itikad baik, dalam menekan lajunya covid-19 melalui kebijakan tersebut. Namun kita belum mendapatkan jawaban secara ilmiah, apakah pembatasan berakibat pada turunnya angka kasus positif corona, atau mungkin karena pembatasan jam operasional? Tidak ada jawaban pasti. Karenanya, meski positif kebijakan itu tidak menyelesaikan masalah kemasyarakatan Kita, termasuk tidak menjadi solusi bagi penurunan penyebaran covid. Mengapa? Masyarakat memang tidak berkerumunan di malam hari, namun mereka memanfaatkan waktu di siang hari, atau bisa saja mereka beraktivitas di malam hari yang tak terjamah oleh petugas-petugas untuk merazia kegiatan mereka. Belum lagi dengan masalah kemasyarakatan baru yang muncul akibat kebijakan tersebut, misalnya pengangguran,” ujarnya lagi.
Di Manado belakangan ini, elemen masyarakat dan para pelaku usaha melakukan aksi turun ke jalan, menuntut agar jam operasional tidak lagi dibatasi. Rani pun meyakini, sebagian besar warga punya tuntutan yang sama. Sebab masyarakat sangat menyadari, derita dengan hidup yang dibatasi jauh lebih sakit, dibandingkan dengan terjangkit virus mematikan tersebut. Fenomena ini, harusnya menjadi dasar bagi pemangku kebijakan, agar membuat keputusan yang adil dalam penanganan covid-19 serta upaya membangkitkan kehidupan ekonomi yang sehat bagi masyarakat.
“Para pekerja seni serta pelaku usaha mulai gerah, dengan kebijakan pembatasan jam operasional tersebut. Karena bagi mereka, selain mematikan aktivitas yang berdampak terhadap kehidupan keluarga dan lingkungan, tindakan para aparat yang merazia di malam hari sesekali menunjukkan sikap yang arogan, tak humanis dan tak berkeadilan. Sehingga sering kali terjadi adu mulut, antara petugas dan warga. Pelaku usaha bukan hanya mengalami kerugian, tapi turut membuat banyak karyawan mereka kehilangan pekerjaan. Akibatnya, timbul pertanyaan apakah corona hanya ada di malam hari? Mengapa jam 8 malam semua harus tutup?,” tanya Rani.
Srikandi Komisi III DPRD Kota Manado ini menambahkan, semua harus keputusan serta kebijakan yang diambil Pemerintah, harusnya punya win-win solution. Melawan covid-19 harus dengan kesadaran kolektif, tetapi tetap harus membantu warga dari himpitan ekonomi. Poin Saya, pemerintah harus membuat keseimbangan dalam kebijakan mencegah corona, agar tidak menjadi polemik di masalah lainnya, diantaranya sebagai berikut;
-
Jangan batasi jam operasional, namun tetap himbau untuk membatasi jumlah massa dalam suatu tempat.
- Tetap peringatkan semua pihak agar memberlakukan Protap kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan semacamnya.
- Manfaatkan vaksin yang telah menelan uang tak sedikit agar tersalur secara merata.
- Gunakan upaya pendekatan persuasif dan komunikasi yang positif kepada semua pihak. Jangan arogan apalagi hingga represif.
-
Siapkan bantuan sosial dan modal usaha yang diberikan kepada warga dengan tepat sasaran.
Bila pemerintah melakukan 5 hal tersebut, bukan tidak mungkin upaya mencegah corona pasti signifikan serta menyelamatkan warga dari krisis finansial akan berdampak baik. Jadi, pembatasan jam operasional malam hari bisa dianggap positif namun tidak solutif. Manjo, jaga kesehatan semua.(AnQ)