Manado, Kabarkawanua – Dilandaskan pada rasa kepedulian terhadap sesama, PT. Astra International Tbk, lewat Kampung Berseri Astra (KBA), yang merupakan wujud kontribusi Astra pada pengembangan kampung serta meningkatkan sumber daya manusia, berfokus pada program kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan.
Kampung Berseri Astra mengajak masyarakat untuk berinisiatif dan berkomitmen, demi perubahan bersama dalam meningkatkan kualitas kehidupan, baik dalam pendidikan yakni meningkatkan taraf pendidikan dan literasi, kesehatan berupa perilaku untuk hidup lebih sehat, juga kesadaran menjaga lingkungan, hingga meningkatnya standar kesejahteraan masyarakat.
Kampung Berseri Astra sendiri, merupakan program yang dirancang PT. Astra International Tbk, agar melibatkan seluruh pemangku kepentingan di suatu wilayah, demi mensejahterakan kampung terpilih. Hingga saat ini, Astra telah berhasil membangun 170 Kampung Berseri Astra dan 1060 Desa Sejahtera Astra yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.
Di Kota Manado, Keluarahan Sindulang Satu menjadi yang terpilih dengan berbagai pertimbangan antara lain, lokasi sangat dekat dengan pasar yang mengakibatkan banyak anak yang putus sekolah karena lebih memilih untuk mendapatkan penghasilan dengan bekerja di pasar dan tingkat buta aksara tertinggi berdasarkan survey.
Dituturkan Devitasari yang merupakan penggerak KBA Sindulang Satu, bahwa Astra telah memulai kegiatan ini sejak 2019, lewat program peningkatan pendidikan, yang mana KBA memberikan bantuan beasiswa kepada siswa SMA dan Mahasiwa. “Setiap semester ada sekitar 12-15 siswa SMA dan 5-7 mahasiwa, dan setiap semester diganti, agar anak-anak lain yang kurang mampu juga bisa kebagian sehingga mereka bisa melanjutkan studi. Jika ditotal jumlah penerima sampai saat ini sekitar 30-40 orang,” tutur Devitasari.
Penggerak KBA Sindulang Satu yang berasal dari Sulawesi Selatan ini juga menjelaskan, penjariangan anak-anak tidak mampu untuk mendapatkan beasiswa, dilakukan secara terbuka dengan mengumumkan di tempat-tempat ibadah, prasarana pemerintah yang ada di lingkungan sampai ke tukang ojek. “Kami memberdayakan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa untuk menjadi relawan dan pengajar dengan cara membagikan skil atau kemampuan, agar bisa membantu anak-anak yang belum mendapatkan bantuan beasiswa,” jelasnya.
Ditambahkannya, perihal kesehatan, lingkungan dan kewirausahaan, KBA sering berkoordinasi dengan steakholder terkait, misalnya dengan Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan posyandu, dimana KBA memberikan bantuan berupa pengadaan timbangan bayi, makanan tambahan.
“Kami sering melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan Dinas kesehatan, juga melaksanakan kerja bakti bersama di lingkungan masyarakat dengan melibatkan Kecamatan. Selain itu kami juga membantu pelaku UMKM dengan cara memberikan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan, juga memasarkan produk-produk olahan UMKM, ke berbagai jaringan Astra yangb ada di Kota Manado,” tambahnya.
Dikatakan Devitasari, meski bukan berasal dari Kota Manado, dirinya senang bisa membantu mensejahterakan masyrakat lewat KBA Sindulang Satu. “Sudah lima tahun tingal di Manado, meski jauh dari keluarga besar yang ada di Sulawesi Selatan, saya bahagia karena bisa membantu warga Sindulang Satu, sehingga mereka mampu bangkit kembali dan meningkatkan perekonomian. Hal ini selaras dengan filosofi Astra. Untuk itu saya mengajak seluruh warga masyarakat, untuk bisa saling bahu-membahu demi meningkatkan taraf hidup, dan bangkit bersama untuk Indonesia.” imbau Devitasari. (Fangky Bukarakombang)