Talaud, KabarKawanua – Kondisi perekonomian masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani di Indonesia, masih dalam taraf di bawah rata-rata. Hal inipun dirasakan warga Desa Sawang, Kecamatan Melonguane kabupaten Talaud, yang kesehariannya bekerja sebagai petani dan nelayan tradisional.
Berdasarkan keterangan Opo Lao (Kepela Desa) Desa Sawang, Patman Tahulending, sebagian besar warga menjadi nelayan dan petani adalah dikarenakan kondisi dan letak geografis yang berada di pinggir pantai.
“Kendala para nelayan saat ini yakni apabila ada gelombang tinggi, hal ini membuat mereka tidak bisa melaut, selanjutnya masalah BBM yg masih tergolong malah yakni Sebesar 15.000 perliter. Saya juga selalu menghimbau kepada para nelayan untuk tetap menjaga keslamatan, dengan melihat situasi yang ada karna masih ada keluarga yg menunggu di rumah. Apabila cuaca tidak bersahabat sebaiknya tidak melaut karena sangat beresiko lebih baik menunggu sampai situasi membaik,” ujar Opo Lao.
Senada diutarakan Hari Posumat, salah satu nelayan tradisional. Dimana menurutnya kegiatan mereka selaku nelayan sampai dengan saat ini tergantung cuaca, apabila cuacanya bagus maka kami akan melaut, namun bila cuaca buruk maka kami lebih memilih untuk istirahat.
“Saya melaut keluar rumah pukul 02.00 dan kembali pukul 16.00, kurang lebih 14 jam. Untuk hasil kadang hasil banyak kadang pula hanya sedikit, bahkan juga tidak jarang pulang ke rumah dengan tidak ada hasil. Hasil ikan kami langsung kami jual ke pasar. Kendala kami sebagai nelayan selain cuaca adalah mahalnya BBM, karna di jual seharga 15.000 perliter,” keluhnya.
Meski dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, masih ada saja sosok dermawan, yang mau mengulurkan tangan untuk membantu warga kabupaten paling utara Indonesia ini. Seperti diungkapkan seorang nelayan yang diketahui bernama Juarson Tahulending.
Diungkapkan Juarson, ada dermawan yang bergerak di bidang sosial dari kota Manado, membantu para nelayan tradisional demi mengurangi beban para nelayan, dengan memberikan bantuan berupa bahan pokok, untuk menopang kebutuhan hidup keluarga.
“Meski sudah sangat membantu kami para nelayan, ia tidak ingin namanya dipublis. Kami sangat bersukur dan berterimakasih yang sadalam-dalamnya atas bantuan yang yang diberikan oleh sang donatur. Kamipun berharap kiranya nelayan tradisional, bisa meningkatkan perekonomian lewat sektor perikanan di Sulawesi Utara, khususnya di wilayah nusa utara, Kabupaten Talaud.(***/red)