Berita Utama Manado

Puluhan Menwa Ikuti Seminar Antisipasi Hoaks

Manado, KabarKawanua – Digelar di Hotel Mercure Manado Tateli Beach Resort room mkcc 1, senin (20/02) Direktorat Intelkam Polda Sulut melaksanakan seminar sehari dengan tema Bijak Bermedsos Hoax Menyingkir Menwa kritis Extrimisme Minggir.

Seminar kali ini, diikuti oleh puluhan Resimen Mahasiswa (Menwa), yang berasal dari Universitas  Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Manado (UNIMA), Politeknik  Negeri Nusa Utara (Polnustar).

Dalam sambutannya, Ketua DPD IARMI Sulut, DR. Drs. Jackson F Ruaw, M.Si, memberi apresiasi kepada Polri, atas kepedulian dan tanggung jawab dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa, dalam bersedia sosial.

“Kami sangat berterimakasih dan menyatakan dukungan atas langkah strategis yang diambil Polda Sulut, demi menjaga stabilitas dan keutuhan NKRI, dengan meningkatkan pemahaman dalam bermedsos, dalam upaya bela negara di lingkungan kampus, juga rasa cinta terhadap Pancasila dan UUD 1954 sebagi dasar negara.” ungkap Ruaw.

Dir. Intelkam Polda Sulut, Kombes Pol. Albert Barita Marulang Sihombing, selaku pemateri mengatakan beberapa hal, seperti  bagaimana cara Menwa merubah mindset cara bekerja untuk mencapai sukses, serta memberikan arahan terkait teknik dalam mengantisipasi penyebaran hoaks.

“Kunci sukses dalam tugas dimulai dengan komunikasi dan koordinasi. Kedepannya menwa harus mengetahui bagaimana cara mencari informasi dengan berfikir kritis. Menwa juga harus mengedepankan bagaimana cara berpendapat dan menerima pendapat atau berita, menwa sebagai duta harus bisa membangun harapan, jangan membuat orang kecewa, star with question dan end with question.” jelasnya, sembari menuturkan bahwa menwa harus mengedepankan hostility, anger, target, esprit, love, happy, justice, dan melawan kebencian dengan cinta kasih, melakukan sesuatu harus berdasarkan SOP, hukum adalah superior bukan Polisi karena the deat of one man is a Tragedi the death of milions statis.

Pesdir Fanny Riawan, dalam sambutan sekaligus materi internal IARMI dan Menwa, mengungkapkan bagimana tantangan kedepan juga kontribusi Menwa untuk Indonesia, dimana meski berbeda-beda tapi tetap menyatakan satu NKRI, mengingat Indonesia sangat dihargai dimata international.

Dikesempatan yang sama, Reimon Kaya dalam meterinya mengatakan bahwa menwa harus memahami serta mengetahui maksud suatu berita.

“Kita harus bisa memilah mana berita yang benar atau hoaks. Untuk itu kita harus lebih dulu mengetahui apa tujuan media, karena setiap media sudah memiliki agenda tertentu. Menwa juga harus tau hiperreality, pop culture, mess media, karena berdasarkan data orang Indonesia mengakses internet rata-rata 8 jam 52 menit perhari, lewat aplikasi youtube, WA, Instagram, Facebook dan Twetter.” katanya.

Reny Nayoan, salah satu peserta seminar mengaku terkesan dengan gelaran ini, karena dengan adanya kegiatan seperti ini, mampu membangun kolaborasi Polri dengan mahasiswa menjadi semakin baik.

“Kami berharap akan ada kemajuan yang siknifikan, dalam hubungan Polri dan mahasiswa, serta memberikan dampak positif bagi mahasiswa, dimana siap memberi diri bagi kegiatan-kegiatan yang ada dimasyarakat. Kami juga lebih memahami tema yang ada, dan dapat bepikir kritis dalam mengambil keputusan,” ujar Reny, yang diamini Citra Kasenda dimana dirinya mengaku senang karena dapat bertemu secara langsung dgn Dir. Intelkam dan pejabat lainya serta peserta resimen yang lain, serta mendapat materi yg luar biasa dan melatih kita untuk berbicara.

Hak senada juga diungkaokan Komandan Resimen Mahasiswa Samratulangi, Fabian Kaloh, S.IP. M.Si, yang mana dia merasa bersyukur karena kegiatan tersebut dan berterimah kasih kepada pemberi materi mengenai beberpa konten yang saat ini marak.

“Di era baru yang lebih maju dalam dunia teknologi, kita harus berani untuk menyampaikan hal yang benar dan membagun karakter mahasiswa di saat ini. Sekarang ini di Indonesia, sekitar 200 juta jiwa merupakan pengguna internet atau urutan ke-6 pengguna internet di duniaarenanya, mari kita menjadi pengguna internet yang baik dan menangkal berita Hoaks, ekstrimisme dan sara.” ajaknya mengakhiri.(Anq)

Advertisement