Advetorial Minut

Rizya Ganda Dikukuhkan Sebagai Bunda Pendamping TPK Minut

Kabarkawanua, MINUT— Sekertaris Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Lady Ante mengukuhkan Rizya Ganda-Davega sebagai Bunda Pendamping TPK Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Senin (27/3/23) di JG center.

Dalam pengukuhan tersebut, Lady Ante mengatakan untuk pengukuhan Bunda pendamping TPK ini dari 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulut adalah yang pertama.“Untuk pengukuhan Bunda pendamping TPK Kabupaten Minahasa Utara adalah yang pertama di Sulut. Jadi, Minut adalah pioner,” ujarnya.

Rizya Ganda-Davega dalam sambutannya mengatakan pengukuhan Bunda pendamping TPK ini sebagai pemacu dan pendorong untuk membawa semangat dan energi baru dalam setiap gerak langkah demi kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap kebersamaan dan keterpaduan ini haru kita gelorakan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pencegahan stunting dimasyarakat serta kewajiban kita yang konsisten mengiringi dan mendukung program pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten Minut untuk mencegah dan menurunkan angka stunting,” tuturnya.

Ia menjelaskan dalam penurunan dan pencegahan stunting perlu diperhatikan pola makan anak yang bergizi seimbang dan beragam sesuai dengan usia. Istri Bupati ini juga berharap agar adanya edukasi kepada semua pihak yang terlibat dalam hal pola asuh anak mulai dari masa kehamilan hingga melahirkan dengan memperhatikan kualitas sanitasi, air bersih serta akses pelayanan kesehatan.

“Marilah kita bekerjalah bersama-sama dan bersama-samalah bekerja untuk kebaikan dan kamajuan bersama dalam penanganan stunting yang akan menjadi fokus utama dengan langkah-langkah yang telah disebutkan,” jelasnya.

“Saya berharap kita dapat bersama-sama melaksanan strategi nasional penanganan stunting yang telah dicanangkan sehingga target penurunan stunting di Kabupaten Minahasa Utara dapat tercapai tentunya ini akan menjadi modal sosial yang sungguh luar biasa besar bagi Kabupaten Minahasa Utara,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Joune Ganda dalam sambutannya menjelaskan ada beberapa indikator yang bisa masuk dalam kategori stunting. Ia membeberkan anak usia remaja dan ibu-ibu hamil juga bisa masuk indikator tersebut.

“Masuk indikator belum tentu keluarga masuk dalam kategori stunting. Jadi, hal ini perlu disosialisasikan mulai saat ini apalagi sekarang Bunda-bunda pendamping sudah dilantik untuk dapat mensosialisasikan sampai ketingkat Desa dan ini sangat penting,” kata Bupati.

Lanjut dikatakannya, disetiap Desa/Kelurahan sangatlah penting untuk melakukan pendataan keluarga yang memiliki anak remaja dan ibu hamil di masing-masing Desa dan Kelurahan tersebut.

“Sejauh yang didata hanyalah anak-anak yang sudah lahir. Anak-anak remaja yang berpotensi terjadinya pernikahan dini dan ibu-ibu hamil juga patut diberikan edukasi karena berpotensi bisa melahirkan anak yang masuk dalam kategori stunting,” tuturnya.

“Oleh sebab itu dalam melakukan pencegahan stunting ada empat terlalu (4T) yang haru kita hindari. Pertama menikah diusia yang Terlalu muda, kedua jarak melahirkan anak Terlalu dekat, Usia melahirkan yang Terlalu tua, dan jumlah anak yang Terlalu banyak,” sambungnya.
“Jadi, disinilah Bunda-bunda pendamping berperan penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar memperhatikan 4T,” pungkasnya.

Kegitan ini juga dirangkaikan dengan Launching dapur stunting, mars stunting JG-KWL, dan road show dapur stunting Kabupaten Minahasa Utara.

Turut hadir, Wakil Bupati Minut Kevin William Lotulung, Dandim 1310/Bitung Letkol Arm Yoki Efriandi, Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Henny Yohanes, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara Novly G. Wowiling bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan Christiani Ivone Wowiling-LombogiaSekretaris, Jajaran Pemkab Minut, TP-PKK Kabupaten Minut dan Kecamatan.

(Advetorial)

Advertisement