Wahai Saudaraku Barisan Ansor
Barisan yang selalu kami hormati
Ketika marwah istri gurumu yang engkau hormati jelas-jelas diinjak-injak oleh gerombolan laskar lapar dimana kegaranganmu?
Mengapa kalian terlihat garang menyikapi ucapan ahok kepada KH. Ma`ruf Amien yang ada unsur kebohongan di ruang pencari kebenaran?
Ahok hanya berucap tajam karena mencari keadilan dan minta maaf, namun engkau sudah teriak garang “siaga satu” siap perangi ahok.
FPI sudah jelas-jelas menginjak-injak marwah istri almarhum Gus Dur tapi kalian adem ayem saja seperti buta dan tuli tak tahu apa-apa.
Tidak sadarkah kalian hanya dijadikan prajurit penggebuk si tuan Cikeas setelah Laskar FPI terkapar dihajar oleh kebenaran?
Mengapa kalian tega menjual nama NU untuk turun derajat sejajar dengan FPI yang menghamba ke tuan perobek kesatuan bangsa?
Nama NU terlalu besar dan mahal untuk dilacurkan pada kepentingan politik PKB, apalagi pada tuan pemecah-belah bangsa ini.
Insyaflah saudaraku, NU adalah pilar terakhir yang mampu menegakkan Indonesia sebagai negara yang harmoni dalam keberagaman.
Jangan kalian hancurkan pilar itu saudaraku, keutuhan negara ini terlalu mahal harganya untuk kalian gadaikan pada politik murahan.
Renungkan itu saudaraku!!